Rabu, 05 April 2017

Jangan Biarkan Buah Hati Anda Mengalami Bully

bullying telah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat, tak terkecuali di lingkungan sekolah. Celakanya, penyakit kronis mengintai korban bully di masa dewasanya.
Suka atau tidak, tindakan merisak atau

Bullying adalah bentuk intimidasi atau penindasan dari satu individu atau kelompok yang lebih kuat. Tindakan ini berbeda dengan konflik atau pertengkaran pada umumnya, pasalnya ada kekuatan yang tidak seimbang antar kedua belah pihak yang terlibat. Dalam bullying ada niat untuk menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan bagi korban, secara fisik maupun emosional.

Ternyata tindakan bullying akan menimbulkan dampak buruk dalam jangka panjang. Peniliti dari Mayo Clinic telah menemukan sebuah efek dari bullying kepada anak. Hasilnya, ketika di masa kanak-kanak seseorang sering mendapatkan bullying dari lingkunganya akan menderita masalah kesehatan kronis dan ganguuan kejiwaan atau stress.
Studi ini menunjukan orang dewasa yang sejak kecil menjadi korban bullying ada kemungkinan yang sangat besar terkena risiko penyakit jantung. Penyakit lain yang mengintai perisakan di masa dewasa adalah diabetes.

Bullying, merupakan bentuk tekanan sosial akut. Mungkin akan beresiko mengalami gangguan kesehatan jika tidak di tangani sejak awal, kami mendorong para praktisi kesehatan anak untuk mengkaji dampak kesehatan mental dan fisik dari bullying tersebut,” ujar peneliti di Mayo Clinic, Susanah J. Tye seperti dilansir upi.com, Jumat (10/03).

Bullying sendiri juga dapat mengakibatkan peningkatan resiko gangguan kejiwaan. Susanah juga mengungkapkan, bentuk stress fisik akibat bullying dapat meningkatkan beban allostatic.
Beban allostatic sendiri adalah dampak kumulatif dari respon biologis terhadap setres yang berkelanjutan atau terus-menerus. Dan hal ini dapat menyebabkan perkembangan penyakit seperti depresi, diabetes, dan penyakit jantung serta masalah kekebalan tubuh.
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa strees kronis dimasa kecil akibat bullying dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk mengembangkan ketrampilan psikologisnya di masa depan.
Mereka yang mengalami perisakan atau bullying ketika masa anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi dan kecemasan, dan kemungkinan memiliki kualitas hidup yang lebih rendah pada usia 50 tahun.


https://www.kiblat.net/2017/03/16/awas-anak-korban-bully-terancam-alami-penyakit-kronis-saat-dewasa/

TIPS JITU INVESTASI UNTUK PEMULA Banyak orang tidak tahu bagaimana cara investasi yang benar. Terkadang mereka pikir investasi itu m...